Mengutip atlas of the world’s religions, diperkirakan jumlah penduduk yahudi tak lebih dari 15,5 juta jiwa. Hal itu jauh dari jumlah penduduk muslim yang mencapai 1,2 Milliar dan Penduduk Kristen yang mencapai lebih dari 1,9 Milliar jiwa. Namun mengapa di beberapa negara besar seperti Amerika, Prancis, Kanada, Inggris, Australia dan sebagainya hampir seluruh bos-bos perusahaan ataupun pejabat tinggi palemennya diketahui berdarah Yahudi.
Seperti koran-koran international times, Newsweek, New York Pos, Kerajaan bisnis Disney, General Electric, Caltex, Exxon, Warner and broos, Coca Cola, CNN, BBC, Hingga Google, Yahoo bahkan facebookpun bos-bosnya berdarah Yahudi semua. Hingga pernah muncul sebuah statemen yang menggemparkan jika beberapa produk-produk Yahudi tersebut digunakan untuk membiayai perang Israel. Dalam sejarah duniapun kita juga mengenal sosok ilmuan besar seperti Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, sutradara besar steven spielberg, bintang Pop dunia Madonna dan salahsatu pesepak bola terkaya dunia si David Bekham. Di amerika, jumlah orang yahudi hanya sekitar 5,8 juta jiwa namun kenyataan yang ada setiap keputusan-keputusan internasional yang dikeluarkan Amerika selalu PRO Israel atau Yahudi. Itu berarti selain menguasahi bisnis, Yahudi juga menguasahi segenap lembaga dan struktur politik dan sosial negara super power tersebut. Bagaimana bisa?
Mengutip lagi dari sebuah tesis yang ditulis Stepen Carr Leon yang berjudul Why Are Jews So Smart? Ternyata bayak sekali penemuan-penemuan unik yang ditemukan Stepen. Dia menulis tesis itu selama 8 tahun dan hasilnya cukup mengejutkan. Bangsa Yahudi bisa menjadi penguasa dunia bukan karena sebuah kebetulan belaka. Malainkan Yahudi memang sangat memperhatikan pola hidup dan pendidikannya.
Ketika masih mengandung, para Ibu selalu memperdengarkan jabang bayinya dengan nyanyian dan alat musik. Selain itu si Ayahpun tak mau kalah, dia dengan susah payah selalu mengerjakan soal-soal matematika. Dan ketika Stepen bertanya mengapa dia begitu giat mengerjakan soal matematika, sang Ayah tersebut menjawab jika itu untuk jabang bayinya, dia sedang melatih otaknya dan kelak dia akan menjadi anak yang jenius.
Selain itu pola makanpun juga sangat mereka perhatikan. Sebelum makan hidangan utama, orang-orang Yahudi selalu mengkonsumsi buah-buahan terlebih dahulu. Mungkin berbeda dengan kebiasaan kita yang menyantap buah setelah hidangan utama. Menurut mereka dengan memakan hidangan utama(umumnya berkarbohidrat) dulu daripada buah-buahan maka akan menyebabkan kantuk dan rasa malas. Jadi mereka menyantap buah-buahan dulu sebelum hidangan utama.
Orang Yahudi juga gemar menyantap ikan tanpa kepala bersama salad dan kacang badam serta beberapa jenis kacang-kacangan lainnya. Menurut mereka, ikan itu sangat baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan itu mengandung zat kimia yang buruk terhadap perkembangan otak. Orang Yahudi juga sangat risih dengan perokok, mereka tidak segan-segan mengusir jika kedapatan merokok di rumah mereka. Dan Yahudipun juga sangat gemar berolah raga dan bermain musik. Berolah raga dan bermain musik dapat mengaktifkan kedua belahan otak.(kanan dan kiri)
Yang juga menarik adalah disana fakultas Ekonomi disebuah Universitas memberi sebuah tantangan luar biasa kepada Mahasiswanya. Sebelum lulus para mahasiswa harus mengerjakan proyek dan akan lulus jika proyek tersebut mampu memeberikan laba minimal 1 juta Dolar. Fantastis bukan? Satu juta dolar jika dijadikan rupiah bisa lebih dari 9 milliar. Maka dari itu banyak para bisnismen handal keluaran bangsa Yahudi.
Setelah membaca ulasan yang menarik tersebut, saya jadi kepikiran terus. Benar juga ya, Yahudi yang notabene adalah kaum minoritas di bumi ini ternyata bisa menggenggamnya. Dan Alquranpun dalam surat Yunus ayat 93 juga sudah menjelaskan kelebihan Bangsa Yahudi. Lalu bagaimakah dengan kita umat Islam? Yang berjumlah lebih dari1,2 Milliar ini? Akankah kita sudi belajar dari seorang bangsa kecil seperti Yahudi yang nyatanya selalu kita Musuhi. Wallohu’alam